Amien Rais Ingin Jumpa Jokowi, Padahal Sering Mengkritik Kebijakan nya.
Amien Rais Ingin Jumpa Jokowi, Padahal Sering Mengkritik Kebijakan nya.
DetikGadis - Ketua Majelis Kehormatan PAN Amien Rais mengaku tetap ingin membuka komunikasi dengan Presiden Joko Widodo meskipun selama ini kerap mengkritik kebijakan pemerintah. Ia yakin pertemuan dengan Jokowi bisa mencairkan situasi.
"Di dalam ilmu politik [yang] benar, tokoh-tokoh enggak boleh tidak ada komunikasi, penting sekali. Bahwa nanti ada komitmen atau tidak, saya perlu open communication," ucapnya, saat ditanya soal keinginannya untuk berkomunikasi dengan Jokowi, di Jakarta,
Amien mengaku sempat beberapa kali hampir bertemu Jokowi. Namun pertemuan dengan mediator sejumlah tokoh itu belum ada yang membuahkan hasil. Tokoh pertama, yang enggan ia sebut identitasnya, pernah bertemu dengan Amien sebanyak tiga kali untuk mengatur pertemuan dengan Jokowi.
Selain itu, ia menyebut Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan pernah mengatur pertemuannya dengan Jokowi di sekolah dan di rumahnya, Yogyakarta.
"Sama sekali belum pernah [berjumpa dengan Jokowi]. Agak aneh, kenapa belum?" aku dia.
Padahal, kata Amien, dirinya juga orang Jawa yang memahami kebudayaan Jawa secara mendalam, seperti tutur kata halus, dunia pewayangan, hingga dagelan.
"Begitu ketemu Jokowi pasti cair. Saya juga orang Jawa," ujar mantan Ketua PP Muhammadiyah ini.
Amien juga membuka pintu untuk berkomunikasi dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Terlebih, ia sudah lama tidak berkomunikasi dengan Mega sejak dirinya tak lagi menjabat Ketua MPR dan Mega turun dari kursi kepresidenan.
"Why not," jawabnya, saat ditanya soal kemungkinan berkomunikasi dengan Mega.
"Belum ada yang mengajukan juga. Masa saya cari-cari. Saya sudah 74 tahun juga, hampir sunset. Kalau ada ide bagus ya why not, saya respons," imbuhnya.
Dukung Infrastruktur
Menurut Amien, kegiatannya di hari tua memang banyak diisi untuk mengkritik kebijakan pemerintah. Kritik itu diakuinya sudah dilontarkan kepada pemerintah sejak era Soeharto. Menurutnya, itu merupakan pelaksanaan dari ajaran kitab suci Alquran dan demi perubahan.
"Pharaoh [Fir'aun] sudah otoriter, tidak ada yang mengatakan 'tidak'. Ini Musa muncul dan mengatakan 'tidak'. Ini menjadi bekal perubahan itu. Sesimpel itu. Saya sudah 74 tahun, tidak ingin apa-apa lagi. Saya ingin akhirat," tuturnya, yang juga menjabat Ketua Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 itu.
Terlepas dari itu, Amien mengaku tak semua kebijakan Jokowi layak dikritik. Ia sepakat dengan fokus pemerintah untuk membangun infrastruktur. Baginya, sektor tersebut adalah urat nadi pertumbuhan negara.
Hanya saja, ia menilai Jokowi terlalu berambisi dalam sektor ini. Efeknya, banyak infrastruktur yang ambruk dan ada dugaan korupsi.
"Yang sudah berhasil enggak saya kritik. Saya setuju infrastruktur itu betul, cuma overambitious. Saya bukan ekonom, tapi tahu untuk membangun itu butuh infrastruktur. Ini urat nadi ekonomi," terangnya.
Sebelumnya, Amien mengkritik berbagai kebijakan Jokowi dan partai pendukung pemerintah. Di antaranya, menyebut pembagian sertifikat oleh Jokowi sebagai 'pengibulan'.
Dia juga menantang Jokowi untuk tak mendiskreditkan umat Islam, selain menyerukan gerakan ganti presiden, hingga dikotomi 'partai setan-partai Allah'.
No comments