Breaking News

Suara Tangisan Wanita di Balik Bambu.

Suara Tangisan Wanita di Balik Bambu.

Suara Tangisan Wanita di Balik Bambu.

DetikGadis - Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Hai teman teman sekalian, ini yang kedua kalinya aku menulis cerita horor di web ini. Aku menulis cerita ini karena saat ini aku sedang lagi liburan (by the way aku nulis malam jumat) langsung saja. Panggil saja aku Aziz. Ini sebenarnya adalah cerita horor nyata ibuku dan aku disini akan menceritakannya.




Cerita ini saat aku masih SMP. Hari itu sedang musim kemarau, air keran di kampungku tidak keluar lagi alias mati. Tetapi ada sebuah sungai di kampungku yang kalau musim kemarau orang-orang ketempat itu untuk mencuci, mandi, dan lain-lain. Dan di sungai itu aku dulu sering mandi dan bermain dan mencari ketuyung kayak sejenis kerang (jarang juga sih) dan tidak pernah kejadian aneh aneh yang terjadi dan aku juga pernah mempotret-potret di hutan itu sendirian.

Memang agak ngeri sih *hahaha karena aku memang penakut tetapi ketakutanku sudah mulai berkurang semenjak aku SMA sekarang ini (ngapain curhat tong). Kembali lagi ke cerita, tetapi beda dengan cerita ibuku, singkat cerita, saat itu ibuku mau mencuci piring di sungai itu pada sekitar pukul 6. Dan aku di suruh untuk membantu di sungai itu. Hari mulai cerah. Aku tidak bisa lama-lama karena aku ingin berangkat ke sekolah, Aku meminta ijin kerumah untuk bersiap-siap ke sekolah, akupun pulang ke rumah dan bersiap-siap untuk sekolah.

Ibuku masih di sungai itu, pada saat itu ada yang aneh padahal ibuku juga sering ke sungai itu, tidak ada hal-hal yang aneh terjadi. Tapi beda dengan saat itu. Di belakang ibuku yang sedang duduk ada pohon bambu yang besar dan hanya beberapa meter saja. (By the way ibuku mencuci piring di sungai yang tak terlalu jauh dari jalan dan tidak jauh kedalam hutan) di sungai itu ibuku mendengar suara yang di kira ibuku itu adalah suara binatang.




Tetapi lama kelamaan ibuku mendengar seperti suara prempuan yang menangis ternyata memang benar. Ibuku pun ingin lari tetapi teringat pada piring-piringnya yang di cuci. Ibuku pun tidak jadi lari dan meneruskan cucian piringnya (the power of emak). Sambil membaca ayat-ayat, tetapi suara itu terus ada. Lalu cucian piring beres semua dan ibuku pun pulang ke rumah.

Di perjalanan bertemu dengan seorang laki-laki dan ibuku menceritakan kepada laki-laki itu tentang kejadian yang sungai itu, lalu laki laki itu berkata ”*haha, di masuk kedalam hutan sana lagi lebih seram bu, macam-macam pengalaman orang saat disitu”. Lalu ibuku pun pulang ke rumah dan menceritakan tentang kisah itu. Cukup sekian, mohon maaf jika alur ceritanya masih berantakan dan mohon maaf atas salah dan khilaf assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.







No comments