Hebat! Kakak Adik Penderita Lumpuh Bikin Origami Robot Sekeren Ini
Hebat! Kakak Adik Penderita Lumpuh Bikin Origami Robot Sekeren Ini
DetikGadis - Kreativitas yang dimiliki pasangan kakak-beradik asal Desa Purwonegoro, Banjarnegara ini rasanya layak diacungi jempol. Meski tidak bisa berjalan karena lumpuh, tapi kedua anak ini berkreasi dengan membuat robot-robot unik dengan menggunakan bahan kertas bekas.
Riyanto menuturkan, hobi arigami yang digeluti sejak 2 tahun lalu ini berawal dari hobinya membuat wayang dengan kardus bekas. Kemudian, lantaran menyukai karakter robot, ia mencoba membuat dengan kertas.
"Semua kertas bisa, dari kertas bekas koran hingga kertas khusus origami. Awalnya hanya mencoba-coba, tidak ada yang mengajari," tuturnya saat ditemui di rumahnya, Senin (23/7/2018).
Untuk membuat satu karakter robot, mereka mengaku butuh waktu sampai satu minggu. Meski, untuk membuat robot dengan detail lebih rumit bisa memakan waktu hingga dua minggu. Menariknya, kreativitas dalam membuat robot dari kertas ini juga diikuti adiknya, Rendi Setyawan.
Sekarang sudah ada 30 lebih robot kertas yang dibuat saya dengan adik," kata dia.
Sayangnya, meski memiliki kreativitas origami, saat ini Riyanto putus sekolah. Riyanto tak melanjutkan sekolah karena tak ada yang mengantarnya berangkat dan pulang sekolah. Mengingat orangtuanya harus berkerja.
Sedangkan adiknya yang juga mengalami kaki lumpuh masih duduk di bangku sekolah dasa yang setiap hari diantar dan jemput oleh ibundanya, Misyati (37).
Menurut Misyati, lumpuh yang dialami kedua anaknya ini bukan diderita sejak lahir. Dia bercerita, Riyanto saat bayi tidak terlihat tanda-tanda aneh. Hingga sekitar Riyanto berusia tiga tahun tiba-tiba tidak bisa berjalan.
Awalnya biasa, rambatan dan mulai bisa berjalan. Tetapi pas mau tiga tahun justru seperti ini tidak bisa berjalan," tuturnya.
Sedangkan adiknya, Rendi baru setahun ini kakinya tidak bisa berjalan seperti kakaknya. Misyati mengaku tidak tahu penyebab lumpuh yang dialami kedua anaknya.
"Karena apa saya kurang tahu, pernah berobat tetapi masih belum sembuh," terangnya.
Saat ditanya nasib Riyanto yang kini putus sekolah, dia menjawab karena sang ayah bekerja sebagai buruh serabutan.
"Karena tidak ada yang mengantar dan jalan ke rumah itu turunan," ujarnya.
No comments