Breaking News

Cerita Hot Terbaru Ketemu Rudal Besar Pemuas Nafsu Birahi


Cerita Hot Terbaru Ketemu Rudal Besar Pemuas Nafsu Birahi

Siang itu di kantor, Haris nampak kelihatan sibuk menyelesaikan pekerjaannya, Sejuknya udara yg dihembuskan AC Split diruangannya tak mampu menghilangkan butir-butir keringat di dahinya.

Sebagai seorang manajer pemasaran, Memang hari-hari Haris tak pernah santai, Namun demikian bukan berarti Haris tdk ingat sex, Justru semakin dia sibuk semakin menjadi-jadi gairah seksnya, Dengan satu orang istri resmi dan 3 orang istri simpanan, masih saja Haris merasa kurang dengan semuanya itu, Padahal keempat istrinya masih sangat muda dan gairah seksualnya sangat tinggi, namun mereka semua tdk mampu meladeni keperkasaan dan kepiawaian Haris di ranjang, sehingga jika Haris minta nikah lagipun istri-istrinya akan tetap menyetujuinya, karena mereka sadar Haris punya kelebihan dalam materi dan seks.

Sebenarnya apakah kelebihan Haris?

Sejak masih duduk dibangku SD kelas 6, tepatnya menginjak masa puber, Haris mencoba berbagai macam cara untuk memperbesar senjatanya, dari pergaulan dengan teman-temannya akhirnya Haris memilih menggunakan teh basi, Setiap pagi dan malam menjelang tidur, Haris mengurut kontolnya dengan teh basi, setiap kali mengurut Haris selalu membayangkan hal-hal nikmat sambil membaca stensilan Nick Carter, hingga senjatanya ereksi, Haris menyetopnya, Yah memang menurut teman-temannya tdk boleh sampai keluar air mani.

Hari demi hari, senjatanya mulai menunjukan perkembangan yg luar biasa, Hingga saat mulai memasuki SMA senjata Haris sudah mencapai ukuran 25 cm dengan diameter 6 cm, Luar biasa, Tdk ada seorang temannya pun mempunyai ukuran sepertinya! Kadang namanya remaja sering ngadu pegede-gede senjata dengan teman-temannya di WC, dan semua teman lelakinya berdecak kagum dan iri dengan panjang dan besarnya senjata Haris, Bahkan banyak teman-temannya yg mencoba mengikuti jejak Haris, namun tdk ada yg berhasil, karena mereka sudah telat!, masa pertumbuhan penis memang hanya sampai umur 15 tahunan, Lewat umur segitu agak susah untuk merubahnya.

Besar dan panjangnya senjata Haris memang jadi fenomena, teman-temannya yg sudah pernah melihatnya tdk sadar sering membicarakannya dengan yg lain, hingga bisa dikatakan hampir satu sekolah sudah tahu ukuran senjata Haris yg super, Malah ada teman Haris yg sangat minder melihatnya! Kenapa? Karena dalam keadaan ereksi (sekitar 13 cm) senjatanya masih kalah besar dan panjang dengan senjata Haris yg masih tidur (14 cm x 4,5 cm).

Cewek-cewek teman sekolah Haris yg rata-rata masih dalam keadaan puberpun berebutan membicarakannya, dan saat olahraga dengan celana pendek, hampir semua teman-teman Haris yg cewek mencuri pandang tonjolan di depan celana Haris!, fantastic!
Namun karena Haris agak taat dengan agama, sampai saat itu, dia masih perjaka tulen, Paling top Haris hanya memperketat celana panjangnya agar cewek-cewek memandangnya nafsu, Apalagi saat guru biologi Bu Evie yg sangat cantik sedang mengajar, Pasti dengan cara apapun Haris berusaha memancingnya,

Namun waktu itu ada satu hal yg mengganjal di hati Haris, Dia lihat di film-film bf, membaca liberatur, artikel dan sejenisnya ternyata rata-rata Pria di sunat dan sangat bagus untuk kesehatan senjata, Maka tanpa pikir panjang lagi, pas liburan sekolah naik-naikkan ke kelas 3 SMA (Saat itu usianya 16,5 thn) Haris pergi ke dokter untuk menyunat senjatanya.

Ternyata disinilah pengalaman pertama Haris ngeseks, kebetulan sekali dokter yg menyunatnya ternyata cewek, Meskipun tdk terlalu cantik, tapi Haris yg belum pernah sekalipun bercumbu dengan cewek agak grogi, apalagi saat dokter wanita itu memegang senjatanya untuk digunting, tanpa disuruh senjatanya langsung ereksi, dan dokter wanita itu yg sejak tadi kagum dengan ukuran senjata Haris semakin tercengang saat senjata Haris ereksi, 2 kali lipat suaminya pikirnya,

Makanya tangannya pun jadi gemetar memegang senjata Haris yg sedang ereksi penuh, namun untunglah berkat pengalaman dan profesionalnya, dokter itu berhasil mengeksekusi kulup Haris bahkan sisa kulitnya dijahit diagonal hingga menyerupai gerigi menghiasi kontolnya. Dengan alasan mengontrol kesembuhannya dokter wanita itu meminta nomor telepon rumah Haris..

Seminggu berlalu, jahitan di senjata Haris sudah kering, Namun agak sedikit kaget Haris saat melihat senjatanya dihiasi dengan gerigi gerigi di seputar kepala kontolnya, tepat saat itu dokter wanita (Namanya Rani) itu ngebel menanyakan kesembuhannya




“Bu dokter, kenapa jadi ada geriginya di titit saya?” Tanya Haris
“Oh.. Itu memang disengaja, biar suatu saat kalau kamu sudah dewasa kamu jadi idaman wanita”
“Maksudnya apa, Bu?”Panjang lebar dokter Rani pun menjelaskannya, bahwa dengan gerigi seperti itu, wanita yg bersetubuh dengan Haris nanti akan mengalami 2 kali kenikmatan,

Sambil menjelaskan dokter Rani yg terbayang dengan senjata Haris tak tahan sendiri, dokter Rani membayangkan senjata segede itu memasukki liang kewanitaannya,

“Ah, betapa nikmatnya”
“Hallo!, hallo!, Bu dokter masih ada!” panggil Haris di telepon.
“Ya, ya” dokter Rani gelagapan mendengar teriakan Haris di gagang telepon yg sedang digenggamnya.
“Haris, kalau bisa kamu kesini, ibu mau periksa lagi jahitannya!” tanpa sadar dokter Rani mencetuskan keinginannya yg dari tadi terpendam.
“Baik, Bu dokter, 10 menit lagi saya sampai di tempat Bu dokter!”Haris mematikan telepon dan memacu motornya ke tempat dokter Rani,

Sementara dokter Rani sampai bingung tak percaya dengan apa yg ia ucapkan tadi,

“Kenapa saya nyuruh Haris kesini?” batinnya.
“Apa saya ingin main dengan bocah seperti dia?”
“Ah, masa bodoh lah!”Dokter Rani kembali duduk di meja kerjanya, Hatinya berdebar-debar membayangkan kedatangan Haris nanti,

Memang selain kontolnya besar panjang, Haris pun tampan, Dia keturunan Chinese dan belanda, dengan kulit putih bersih.

Dan tdk sampai 10 menit Haris sudah sampai di tempat dokter Rani, karena tdk ada pasien, Dokter Rani langsung menyuruh Haris rebahan di tempat tidur pasien, Dengan jantung berdebar dokter Rani menyuruh Haris membuka celananya, Dan belalai gajah itupun tersembul dari celana Haris, dokter Rani semakin gemetar, berpura-pura meriksa, dokter Rani menggenggam senjata Haris, terasa hangat ditangannya, lalu dokter Rani mengocoknya perlahan..

“Bu, kok di kocok?, saya nggak tahan, Bu!”
“Nggak apa-apa, ibu Cuma mau lihat jahitannya saat ereksi” jawab dokter Rani parau

Dasar anak muda, tak lebih dari 5 detik senjata Haris sudah membengkak besar, panjang dan keras, Dokter Rani menelan ludah menyaksikannya, dan dokter ranipun lupa akan kode etik kedokteran, nafsu sudah menguasai seluruh tubuhnya,

“Sebentar ya, Ris!” Dokter Rani beranjak ke pintu dan pesan kepada asistennya agar jangan terima pasien dulu, karena Haris akan diterapi memakan waktu 2 jam!Asistennya pun Cuma mengangguk, Dokter Rani secepatnya balik dan meneruskan terapinya, Haris yg polos hanya pasrah saat dokter Rani mengocok senjatanya agak keras dan cepat.
“Sakit, jahitannya Ris?” Tanya dokter Rani, sementara nafasnya semakin memburu dikuasai nafsu.
“Enak, Bu dokter” jawab Haris polos.
“Nanti ibu tes dengan cara lain, kalau sakit bilang ya?”

Dokter Rani langsung melepas pakaian bawahnya tanpa sepengetahuan Haris, Kini mereka berdua sama-sama telanjang dibagian bawahnya. Dokter Rani mengambil kain putih dan menutup mata Haris,

“Kenapa mata saya ditutup, Bu?”
“Kalau tdk ditutup konsentrasi kamu terbagi-bagi, Kalau ditutupkan konsentrasi kamu bisa terfokus hanya pada rasa sakit atau tdk di titit kamu!” terang Bu Rani yg suaranya terdengar semakin parau.

Haris hanya diam saja meskipun bingung, Dalam keadaan mata tertutp, Haris merasa senjatanya terasa hangat dan basah, Haris keenakan, Haris tak tahu bahwa dokter Rani sedang berusaha mengemot senjatanya dengan mulutnya yg mungil,

“Bu dokter, geli!, tapi enak, Bu!” Haris merasa nikmat.Sementara dokter Rani semakin semangat, vaginanya terasa berdenyut-denyut menahan gelora nafsunya sendiri,

Akhirnya setelah dirasa senjata Haris sudah cukup basah dengan ludahnya bercampur dengan cairan semennya, dokter Rani berjongkok diantara paha Haris, dokter Rani sangat berhati-hati, dia tak ingin ada sentuhan dipaha Haris, dokter Rani menggenggam senjata Haris dan memasukkan ke vaginanya yg sudah basah, Meskipun sulit senti demi senti senjata Haris memasuki liang yg hangat, Haris mengerang lirih merasakan kenikmatan.

“Bu, saya diapain, Enak sekali!” Tanya Haris
“Kamu tenang saja Ris!, kalau sakit bilang sakit, kalau enak bilang enak ya?” dokter Rani mencoba mewibawakan suaranya yg terdengar sudah terputus-putus.




Sementara dokter Rani semakin menurunkan pinggulnya ke bawah hingga bulu kemaluannya yg lebat beradu dengan bulu senjata Haris yg masih jarang, dokter Rani terdiam rasa nikmat di vaginanya, apalagi gerigi-gerigi disenjata Haris terasa menggesek lembut dinding vaginanya, hingga perlahan dia menggerakkan pinggulnya, Haris yg dalam keadaan mata tertutup semakin penasaran dengan rasa nikmat disenjatanya, Hingga diam-diam Haris membuka sedikit kain penutup matanya.

Hampir saja jantung Haris copot, melihat dokter Rani berada diatas tubuhnya dengan vagina tertancap di senjatanya, Haris kembali menutup kainnya, berpura-pura tdk tahu, dan Haris pun menikmati goyangan pinggul dokter Rani, tapi tdk ada 5 menit, Haris merasakan senjatanya semakin hangat, ternyata dokter Rani sudah orgasme, Seluruh tubuhnya bergetar hebat, kelopak matanya hanya tinggal putihnya saja, tapi dokter Rani mencoba tdk bersuara, sunyi sesaat, dokter Rani berfikir

“Kenapa aku begitu cepat keluar? Apa karena gede? Atau karena geriginya?”, pikir Haris.

Dokter Rani kembali ingat tugasnya.

“Gimana Ris, Sakit atau tdk?” Tanya dokter Rani berpura-puraHaris yg sudah tahu hanya tersenyum dalam hati,
“Enak, Bu!, Lagi dong, yg agak lamaan juga nggak apa-apa, Bu!”

Dokter Rani tercengang, tanpa sadar dia kembali menggoyangkan pinggulnya, pahanya bersentuhan dengan paha Haris, dia sudah lupa dengan permainannya sendiri, nafsunya terlalu mengikatnya, kepala senjata Haris terasa menyentuh rahimnya, Sampai orgasme 5 x barulah dokter Rani merasa puas, sementara Haris yg mengalami denyutan-denyutan hangat selama satu jam lebih mencoba mempertahankan spermanya yg mau muncrat, dia ingin keluar sebagai pemenang, apalagi posisi Haris dibawah jelas Haris lebih mudah mengatur orgasmenya, Namun dokter Rani bukan gadis bau kencur.

Menyadari Haris belum keluar dia semakin cepat menggoyangkan pinggulnya, Olah nafas perut dikeluarkannya, hingga Haris merasakan di senjatanya bagai diurut-urut nikmat, Apalagi saat dokter Rani sambil bergoyang mengelus-ngelus dadanya, kadang putingnya ditarik, akhirnya bobollah pertahanan Haris, Haris melepaskan orgasme perjakanya dengan nikmat ada 10 kali kedutan terasa di vagina dokter Rani, hingga dokter Rani pun kembali meraih orgasme yg ke-6.

5 menit kemudian barulah dokter Rani sadar dari segalanya, dia kembali berpakaian rapi dan mencuci senjata Haris yg masih tegang, dokter Rani masih saja berpura-pura.“Ris, sepertinya kamu sudah sembuh total!”“Baiklah, Bu dokter, kalau perlu di cek lagi saya bersedia, Bu!” kata Haris tersenyum sambil meninggalkan dokter Rani yg bengong.Sejak saat itu, Haris merasa sudah dewasa, karena merasa pernah melakukan hal yg sepantasnya dilakukan orang dewasa, juga Haris semakin sadar bahwa memang senjatanya punya kelebihan yg membuat wanita bertekuk lutut.

Tiba-tiba handphone di sakunya bergetar, Haris kaget, lamunan panjang tentang masa lalunya pun berakhir.ak

“Hallo! Pak Haris, Jangan lupa malam ini di hotel X kamar xx”
“Ya, pasti!, ok sampai ketemu nanti”Haris tersenyum, ya malam ini memang dia ada janji dengan Nafa yg dikenalnya tanpa sengaja waktu sedang shooting di Cibubur.

Dengan beribu cara Haris akhirnya berhasil mendekatinya, dan dasar memang Nafa nafsu seksnya tinggi, apalagi Primus kekasihnya tdk bisa memberikan kepuasan kepadanya, maka dengan cara halus akhirnya Nafa pun berhasil menggiring Haris ke pangkuannya, meskipun sudah beberapa kali melakukannya dengan Haris namun nafa tdk pernah puas, bahkan skrng malah nafa yg mengundang Haris.

Selepas kerja Haris memacu Terranonya ke hotel yg dijanjikan Nafa, terbayang sudah kenikmatan yg bakal didapatnya nanti dengan nafa yg begitu seksi dan liar, berfikir seperti itu tanpa sadar senjata Haris ereksi hingga keluar dari celana panjangnya melewati pusar. Buru-buru Haris memasukkan laptopnya kedalam meja kerjanya, hingga ceritanyapun habis sampai disini!
Hembusan AC dikamarnya perlahan membawa Haris kembali ke masa lalunya.

Yah sejak mengenal seks dengan dokter Rani, Haris jadi semakin kecanduan, Mulai dari guru biologinya yg seksi dan nekat mengajak main di kantornya, hingga teman-teman sekolahnya yg merengek-rengek minta disodok di WC sekolahan, juga wanita-wanita lain yg sudah menjadi korban kedasyatan senjata Haris, Namun diantara sekian banyak wanita, ada yg sangat berkesan dan sulit dilupakan, yaitu saat dikeroyok 6 Tante-Tante waktu mengantar mamanya arisan!

Awalnya memang tak sengaja, Haris mengantar mamanya arisan karena supirnya sedang sakit, Sampai di tempat arisan mamanya di sebuah komplek mewah di Jakarta Utara, Banyak teman mamanya Haris mengerling genit, Namun Haris hanya cool saja, dan ketika mamanya asyik dengan teman-temannya, Haris yg sedang duduk di teras di hampiri seorang Tante cantik. Dan Tante itu tdk banyak bicara hanya memberikan Haris secarik kertas kecil disertai dengan senyuman yg menawan.

Setelah Tante itu pergi, Haris membuka kertas itu, didalamnya ternyata ada tulisan, Haris, Kami mengundang kamu di Hotel XX, besok jam 5 sore sampai selesai, Jangan sampai seorang pun tahu! 081XX (Tante Maya)Haris melipat kembali kertas itu, dan tersenyum membayangkan kecantikan Tante Maya,

Besoknya selepas sekolah, pukul 13.00 an, Haris menghubungi Tante Maya,

“Hallo, Tante Maya ya?”
“Ini Haris! Anak Tante Vi” jelas Haris
“Oh. Ya, Gimana Ris, Bisa nanti sore?” terdengar nada gembira Tante Maya.
“Ada acara apa sih tan? Kok pakai rahasia segala?” Tanya Haris pura-pura bego
“Pokoknya kamu datang saja!, Dijamin acaranya bikin kamu Happy”
“Oke deh, nanti saya datang!”
“Nah gitu dong!, Tante tunggu lho Ris!”

meletakkan kembali gagang telepon, Dalam hati sebenarnya Haris tahu kemungkinan besar pasti acara seks, hanya saja yg Haris bingung kenapa Tante Maya menulis di kertas “Kami tunggu” itukan berarti lebih dari satu orang, Apa nanti tdk malu, pikir Haris, Namun gejolak jiwa muda Haris mengalahkan segalanya..

Tapat jam 5 sore Haris sudah berdiri di pintu hotel yg dijanjikan, Tante Maya menyambutnya dengan pakaian yg sangat seksi, Belahan dadanya yg bulat terlihat jelas karena Tante Maya memakai baju dengan dada rendah.

Setelah dipersilakan masuk, Haris duduk di sofa sendiri, pikirannya melayg kemana-mana, Ternyata Tante Maya hanya sendiri, pikir Haris, Sementara Tante Maya mulai menebarkan jeratnya, kadang pahanya yg putih mulus diangkat, Namun Haris yg sudah agak cukup pengalaman sengaja diam, meskipun senjatanya sudah meronta-ronta, bahkan kini malah Haris yg sengaja memamerkan tonjolan di celananya, Tante Maya yg melihat tonjolan besar di celan Haris sampai menelan ludah membasahi kerongkongannya yg terasa kering karena terbakar nafsu.

Akhirnya Tante Maya kalah, Haris yg masih anteng disofa ditabraknya! Dengan buasnya Tante Maya mencium bibir Haris, Haris yg mendapat serangan mendadak agak kaget! Namun hanya sepersekian detik, Haris membalas dengan tak kalah buasnya, lidah mereka saling mendorong kadang mengait, lumatan bibir mereka semakin ganas, Haris sampai hampir kehabisan nafas, tangan Haris yg kekar mulai bergerilya diseluruh permukaan tubuh Tante Maya yg masih seksi,

Sambil berciuman Haris meremas pantat dan buah dada Tante Maya bergantian, Tante Maya yg memang dari tadi sudah bernafsu langsung meremas-remas senjata Haris, Meskipun agak besar namun karena masih terhalang jeans yg dikenakan Haris, Tante Maya belum sadar bahwa senjata Haris besar dan panjang, Namun setelah menengok kebawah dan melihat kepala senjata Haris nongol di puser Haris, Tante Maya berteriak tanpa sadar.

“Wow, Besar sekali Ris!” dengan cepat Tante Maya menelanjangi Haris, Kini dalam keadaan telanjang senjata Haris yg 25 Cm berdiri kokoh, dengan tubuh yg atletis, Tante Maya langsung saja menggengam senjata Haris yg hangat, Vagina Tante Maya langsung berdenyut-denyut membayangkan senjata sebesar dan sepanjang punya Haris menembus vaginanya.

Sementara tanpa sepengetahuan Haris, teman-teman Tante Maya sedang mengintip mereka! Mereka berlima sangat kaget tapi nafsu melihat senjata Haris, apalagi saat Tante Maya sudah tak sabar menanggalkan pakaian sendiri, Hingga keduanya bugil, Tante Maya yg piawai berusaha mengoral senjata Haris, sementara Haris hanya merem melek menikmati cumbuan Tante Maya, Tante Maya tak tahan sendiri dia langsung saja menungging dihadapan Haris, dan membimbing senjata Haris untuk dimasukkin ke vaginanya yg sudah basah lewat belakang, Setelah dirasa pas, perlahan Haris memajukan pantatnya, senti demi senti senjata Haris mulai memasuki lorong kewanitaan Tante Maya yg sempit.

Tante Maya memejamkan mata menikmati masuknya senjata Haris sampai habis seluruhnya, tubuh Tante Maya terasa bergetar nikmat, vaginanya mengalami tusukan dan gesekan yg luar biasa dari senjata Haris yg super, akhirnya tak lebih dari semenit Tante Maya mendapatkan orgasme! Haris yg belum apa-apa masih asik memaju-mundurkan senjatanya di vagina Tante Maya yg semakin banjir! Tangannya mencengkram kuat pantat Tante Maya yg putih dan bohay,

Namun sedang asik-asiknya Haris menggapai kenikmatan, Tiba-tiba lima orang teman Tante Maya yg tadi mengintip sudah berada di hadapan Haris, mereka sudah telanjang bulat semua, Haris kaget sekali, namun Tante Maya dalam rasa nikmat yg dideranya mencoba bicara meski dengan suara terputus-putus.“Mereka temanku.. Ris, sst, ah, kita pesta Ris! Achh!” akhirnya Tante Maya mendapatkan orgasmenya yg kedua.

Haris yg sudah bisa menguasai keadaan kini malah benar-benar menikmati pesta ini, senjatanya sudah terlepas dari vagina Tante Maya, kini dalam keadaan terlentang di kasur, Haris dikeroyok enam wanita cantik, Tante Maya kebagian mulut Haris, Tante 2 dan Tante 3 menjilati puting dada Haris, Tante 4 dan Tante 5 bergantian mengoral senjata Haris, sementara Tante 6 menjilati buah pelir Haris, diperlakukan seperti itu Haris tak tahan, aliran darahnya terasa mengalir cepat, Haris berusaha sekuat tenaga melawan rasa nikmat yg akan membuatnya memuntahkan cairan kenikmatan!

Sementara Tante-Tante yg liar tersebut malah seperti diatur tanpa komando mereka menungging berbaris, Haris yg melihatnya pantat-pantat menungging hanya melongo, tapi kesadaran Haris kembali pulih, Haris langsung menghampiri Tante yg paling ujung! Dan mulai memasukkan senjatanya yg super kedalam vaginanya, ada sekitar 10 kali keluar masuk Haris berpindah ke sebelahnya, begitu seterusnya, Haris benar-benar merasakan nikmatnya!

Masing-masing vagina berlainan, ada yg seret masuknya tapi kedalamnya agal gampang, ada yg awalnya masuk mudah setelah di tekan kedalam malah susah, namun ada vagina Tante nomor tiga yg agak aneh, sama sekali tdk ada bulunya! Mungkin dicukur, namun Haris malah senang karena tanpa susah-susah menyibakkan bulu-bulunya, Haris bisa langsung memasukkan senjatanya! Disini Haris agak lama menggenjot senjatanya, tdk ada rasa sakit sedikitpun di senjata Haris, pelumas dari vagina Tante ketiga yg agak banyak memperlancar keluar masuknya senjata Haris,

Akhirnya satu persatu Tante-Tante maniak seks tersebut mengalami multi orgasme yg hebat dari besar, panjang dan kerasnya senjata Haris! Dan saat Tante yg ke enam, Kelima Tante tersebut kembali mengeroyok Haris, Yah, Tante-tente itu ingin Haris segera keluar! Sambil terus mengeluarmasukkan senjatanya Haris dicumbu habis oleh kelima Tante tersebut, seluruh anggota tubuh Haris dijilat, diemut dan dibelai.

Haris semakin tak kuat dengan keadaan itu, untunglah Tante yg terakhir sudah orgasme duluan, hingga senjata Haris kembali bebas!, namun Tante-Tante itu tak memberi kesempatan buat Haris istirahat, senjata Haris yg basah dikocok cepat, kepala senjatanya dikemot, Tante lainnya membantu menjilati dan menggigit puting dada Haris, sementara yg lainnya mencumbu leher dan bibir Haris, Haris sudah kehilangan kontrolnya! Seluruh tubuh Haris bergetar hebat, Alam seakan berputar, Haris menyemprotkan spermanya kedalam mulut salah satu Tante! Dan tanpa malu-malu mereka berebutan menelan sperma Haris.

Luar biasa, pikir Haris! Mereka beristirahat sejenak, dan kembali melanjutkan permainan sampai malam! Seluruh stamina Haris terkuras habis oleh Tante-Tante haus seks tersebut, Berbagai macam gaya dan cara sudah habis dipraktekin, Untunglah Haris diberi pil biru oleh para Tante itu, sehingga meskipun Haris sudah keluar berkali-kali namun senjata Haris masih greng, hingga seluruh Tante itu terkapar dalam kenikmatan duniawi,

Haris tertidur diantara pelukan Tante-Tante yg rata-rata cantik dan seksi tersebut. Namun baru saja Haris memejamkan matanya, Di paha Haris terasa ada getaran. Haris terjaga dari lamunan masa lalunya! Ternyata Nafa ngebel kembali!

“Hallo”, ya
” aku berangkat”Haris langsung membenahi dandanannya segera, jam di pergelangan tangannya menunjukan pukul 20.45, Haris segera memacu terranonya ke hotel tempat janjian dengan Nafa..

Tepat jam 9.00 malam Haris sudah berada di depan kamar hotel Nafa, Baru saja Haris membuka pintu, Nafa menyambutnya dengan ganas, Nafa melumat bibir Haris dengan gairah, Haris menutup pintu dengan kakinya dan membalas serangan Nafa dengan gairah yg tdk kalah hebat, body Nafa yg bagaikan gitar spanyol dipeluk Haris dengan ketatnya, Nafa yg merasakan perutnya terganjal oleh senjata Haris, langsung saja melepas ikat pinggang Haris, namun Haris menahannya

“Sabar sayang.., pembaca sudah jenuh!”
“Kita nyantai dulu saja, sambil nunggu pembaca ngopi dulu!”
“Kelamaan, Ris! Memek aku sudah gatal ingin ngerasain tusukan kamu!”
“Masa bodoh dengan pembaca!”

Nafa yg sudah dikuasai nafsu akhirnya berhasil memancing nafsu Haris, apalagi ketika Nafa menanggalkan seluruh pakaiannya hingga bugil, Keindahan tubuh Nafa yg sangat sempurna membuat Haris jadi blingsatan, Bayangkan dengan Tinggi badan 175 cm, Kulit putih bersih dan halus, ditunjang dengan buah dada yg mencuat kedepan dan pantat yg bahenol, apalagi dengan bulu kemaluannya yg menghitam kontras dengan kulitnya yg putih! Lelaki manapun tdk akan kuat menahan nafsu terhadap Nafa!
Haris pun begitu, sebagai lelaki normal dia langsung mencumbu Nafa dengan nafsu, Haris kembali mencium Nafa, sambil berciuman tangan Haris meremas buah dada dan pantat Nafa yg kenyal,

Nafa pun tak mau kalah dia langsung membuka pakaian Haris dan melemparkannya ke lantai, Kini dalam keadaan bugil mereka saling memberi rangsangan, Nafa yg dari tadi menahan nafsunya begitu buas, Seluruh tubuh Haris dijelajahi dengan kelembutan jari dan kehangatan lidahnya, Haris pun tak kalah, Dengan lidahnya pula ia menjilati seluruh tubuh telanjang Nafa yg begitu menggairahkan, Apalagi saat lidah Haris bermain di puting buah dada Nafa, bergantian kiri dan kanan, Nafa menjerit lirih, Nafasnya memburu bagai kereta tua yg menarik beban berat, jari Haris menggosok klitoris Nafa yg mulai membengkak.. Suasana semakin panas dan tak terkendali.. namun tiba-tiba

“Tok, Tok, tok!” pintu kamar hotel ada yg mengetuk.
“Siapa?” Sahut Nafa.
“Room service” jawab suara dibalik pintu.
“Sial nih orang ngeganggu aja” omel Nafa dalam hati.

Haris yg bugil pun buru-buru lari kedalam kamar dan menguncinya, Sementara Nafa dengan hanya melilitkan handuk membuka kamar, Room service pun masuk dengan membawa makan malam, Namun lelaki itu tahu bahwa orang yg sekarang didepannya adalah Nafa bintang film yg sangat dikaguminya, Dan beruntung sekarang dia bisa melihat langsung kemulusan kulit tubuhnya, meskipun tdk semuanya..

Nafa tahu dan merasa bahwa dia diperhatikan oleh room boy, namun dia tak peduli, nafsunya yg masih ngegantung mengharapkan agar dia segera pergi, Namun seperti sengaja dan mungkin ingin melihat Nafa lebih lama, roomboy tersebut malah sengaja berlama-lama dengan berpura-pura merapikan meja.

Akhirnya roomboy itu pamit juga, Nafa menyelipkan beberapa lembar ribuan.“Makasih, Non!” Room boy itu berlalu dengan senyum.Ya, ternyata dia roomboy nakal yg mempunyai Handphone berkamera, dan dia telah mengambil gambar Nafa tadi, yg akan digunakan untuk “memeras” Nafa, Room boy tadi segera beranjak kebawah dan mengecek resepsionis, ternyata Nafa check in untuk 2 hari. Dia semakin tersenyum lebar membayangkan hal yg indah..,



No comments