Kakek Bejat Merenggut Perawan Kedua Cucunya Yang Masih ABG.
Kakek Bejat Merenggut Perawan Kedua Cucunya Yang Masih ABG.
DetikGadis - Kali ini menceritakan pengalaman sexs pribadi dari seorang Kakek yang memperawani Kedua cucunya dengan ganasnya. Cerita dewasa ini langsung dikirim di web Butuhsex ini oleh para penulisnya para maniak sek. Langsung aja yuk baca dan simak baik-baik cerita dewasa ini.Sebelum memulai ceritaku perkenalkan namaku Broto (nama samaran), saat ini usiaku tepatnya 60 tahun. Boleh dibilang untuk urusan perempuan aku pakarnya. Aku bisa menjuluki diriku player pada saat usiaku 15tahun aku sudah menghamili 3 rekanku sekaligus. Dan pada usia ke 17 aku menghamilili sampai 4 teman wanitaku, satu di antaranya seorang cewek peranakan Belanda dan Cina yang bernama Ellen yang pada akhirnya aku terpaksa mengawininya karena cuma dia yang ambil risiko untuk melahirkan bayi atas kenakalanku. Ellen sampai saat ini sudah memberiku 2 orang anak, tetapi selama aku bersamanya, aku masih juga bermain dengan perempuan sampai usiaku 50 tahun, inipun disebabkan karena istriku Ellen wajib tinggal di Belanda karena sakit yang dideritanya hingga akhir hayatnya yaitu 7 tahun yang lalu, otomatis aku wajib mendampinginya di Belanda sedangkan ke 2 anakku tetap di Indonesia.
Kurang lebih satu tahun yang lalu petualanganku dengan perempuan terjadi lagi, tapi kali ini yang melakukan hubunganku adalah cucuku sendiri yaitu Shanty dan Fila. Satu tahun yang lalu, anakku yang kedua menghubungiku, dia memberitahukan bahwa kakaknya yaitu anakku yang pertama dan istrinya mengalami kecelakaan yang akhirnya dia meninggal dunia. Aku pun langsung terbang ke Jakarta. Setiba di Jakarta aku lansung menuju ke rumah anakku, di sana aku menemukan anakku dan bininya telah terbujur kaku dan ketika itu saya melihat Shanty dan adiknya Fila sedang menagis haru di depan kedua jenazah. Pada waktu saya tinggal di Belanda, Shanty dan Fila masih sangat kecil. Setelah peguburan jenazah anakku yang pertama dan istrinya, atas anjuran anakku yang kedua, aku diminta untuk tinggal di Jakarta saja dan tidak usah kembali ke Belanda, aku wajib merawat kedua cucuku, aku pun setuju. Sejak detik itu, aku pun tinggal di Indonesia. Di indonesia aku tinggal di rumah almarhum anakku, disana aku tinggal dengan kedua cucuku. Shanty usianya 15 tahun (kelas 3 SMP) sgilagkan adiknya Fila usianya 13 tahun (kelas 1 SMP) ini kutahu karena tugasku sekarang merawat dan mengantarkan cucuku sekolah. Shanty kini telah tumbuh menjadi wanita yang sudah puber, kelakuannya shanty agak nakal, setiap balik sekolah bukannya belajar melainkan dia selalu main ke rumah temanya, dan pada pukul 10.00 malam dia baru balik kerumah.
Pada suatu hari ketika Shanty pulang dari rumah temannya, aku masih terbangun, diapun langsung masuk kekamarnya. Ketika itu diapun mandi dan berdiam di dalam kamarnya, akupun penasaran melihat sikap Shanty. Ketika itu aku berniat untuk melihat apa yang dilakukan Shanty, sesampainya di depan kamarnya sebelum kuketuk aku coba mengintip dari lubang pintu dan aku terkaget-kaget melihat apa yang dilakukan Shanty di kamarnya. Astaga… ternyata dia sedang melihat film porno, sembari menonton dia mengangkat rok dan jarinyapun ditusukkan ke dalam lubang kemaluannya sendiri. Aku mengintipnya hampir 15 menit lamanya yang membikin aku tidak sadar ternyata kemaluanku mulai mengeras dan ternyata juga celanaku dibasahi dengan lendir bening dyang keluar dari kemaluanku. Setelah itu aku meninggalkan kamar cucuku yang pada saat itu masih dalam posisi masturbasi, kemudian akupunpergi kekamarku bertujuan untuk tidur, tapi dalam tidurku terbayang-bayang kemaluan Shanty cucuku.
Pada pagi itu aku bangun terlambat mungkin itu diakibatkan mimpiku. Shinta dan Filapun telah berangkat sekolah naik angkutan kota. Pada sore hari itu setelah aku mengurus surat-surat kuburan anakku, akupun kembali kerumah. Ketika aku masuk ke ruang keluarga, aku sempat terkejut melihat Shinta sedang menonton TV, pikirku tumben sore-sore dia ada di rumah dan aku makin terkejut ketika aku menghampiri Shanty, ternyata dia kembali melakukan masturbasi sembari dia menonton film porno yang tadi malam telah dilihatnya, Diapun tidak tahu kalau aku sedang melihatnya dimana Dia sedang asyik-asyiknya bermasturbasi.
“ Heeeeee… Shanty kamu lagi ngapain?”tanyaku padanya.
“ Hihhhhhh….. kakek ngagetin aja deh” jawabnya padaku .
Shanty yang kaget secara refleks langsung menutup rok dan memindahkan dari format CD ke channel TV.
“ Kamu kaget yah nak, mulai bandel kamu yah…. Kamu belajar kayak gini dari siapa ?? tegur dan tanyaku padanya.
“ Eeeeee…eeee… Be.. be… belajar dari film dan bukunya temen kek, tapi Shanty nggak bandel kok Kek…” dengan terbata-bata dia menjawabku.
“ Siniin remote Tvnya, Kakek juga mau nonton, hahaha” kataku sambil tertawa dan duduk di sebelahnya.
” Hah…… Kakek nggak marah sama aku, kakek mau nonton juga.?” katanya agak manja sambil melendot di bahuku.
“ Udah kamu jangan takut sama kakek, kakek nggak marah kok, ayo pindahin lagi channelnya!” suruhku padanya.
Acara TV pun langsung berubah menjadi film porno lagi. Tanpa banyak bicara Shantypun asyik menikmati film panas itu dengan asiknya, sedangkan nafasku mulai berubah menjadi birahi yang buas dan kemaluankupun mulai terbangun , seakan kemaluanku terasa berusaha keluar dari balik celanaku.
“ Nak, mau Kakek pangku nggak kamu?” Tanpa menoleh ke arahku diapun bergeser kearah pangkuanku. Shantypun merasa terganggu ketika kemaluannya yang beralaskan rok tersentuh oleh kemaluanku yang masih tertutup celana.
“ Ihhhh, Kakek… kayaknya ada yang mengganjal lubang kemaluan Shanty deh kek dari bawah.” Ujar Shanty padaku.
“ Hhe, masak sih nak…. Biar nggak keganjal, rok kamu lepasin aja, soalnya rok kamu tuh yang bikin ngeganjal” ujarku padanya.
Tidak kusangka, tiba-tiba Shantypun kemudian menungging dipangkuanku dan kemudian melepaskan roknya, badannyapun menutupi pemandanganku ke arah TV, yang sekarang saya lihat adalah terpampangnya pantat Shanty yang terbungkus kulit putih bersih dengan di bawahnya tersembul bulu-bulu tipis yang masih mulus menutupi saring kemaluannya yang mengeluarkan aroma bau harum yang membuat birahiku makin menjadi jadi.
“ Nak, posisi kamu biar aja begini yach!” perintahku.
“ Ihhhh…Kakek, badan Shanty khan nutupin Kakek, nanti Kakek nggak nisa lihat filmnya dong.”
“ Ah…. biarin aja Nak, Kakek lebih suka melihat pantat kamu yang bersih dan mulus ini.”
Pantat Shanty yang semok kemudian kuciumi dan kugigit dengan mulut dan gigiku sembari tanganku yang kiri memegangi tubuhnya agar tetap berdiri sedangkan jari tengah tangan kananku mengusap dengan lembut pada saring kemaluan yang membuuat Shanty menegangkan tubuhnya.
“ Uhhh… sssss… ssh.. sssssssahh…” desah Shanty yang ,ulai menikmati usapan jariku ke Vaginanya.
Dengan Peerlahan jari tengahku kutusukkan lebih ke dalam lagi di lubamg kemaluannya yang masih sangat rapat itu.
“ Uhhhhh… Auw.. auw… auw.., sakit Kek pelan-pelan” jerit kecil Shanty.
Setelah kurang lebih 10 menit jariku bermain di kemaluannya Shanty, Vagina Shantypun telah terbasahi oleh lendir kental bening, sedangkan lubang kemaluan Shanty telah berubah warna menjadi kemrahan. Mulailah lidahku memainkan ke lubang kemaluannya. Saat lubang kemaluan itu tersentuh lidahku, aku agak kaget karena lubang kemaluan itu selain mengeluarkan aroma melati rasanya pun agak manis-manis legit, lain dari lubang kemaluan perempuan lain yang pernah kujilat, sehingga aku berlama-lama karena aku menikmatinya.
“ Aghhhhh… aghhhh… enak kek… aghhhh…. Terus kek, lidah kakek menyentuh kemaluan Shanty, enak banget kek,,,,” desah dan ucap nikmat Shanty.
“ Iya nak enak bangetkan, Kakek juga suka sekali ngejilat kemaluan kamu. Rasa Vagina kamu manis banget rasanya deh Nak.” Pujiku pada cucuku shanty.
Aku kembali dengan ganasnya menjilati lubang kemaluan Shanty yang manis itu, terlebih-lebih ketika biji itilnya tersentuh lidahku karena rupanya biang manisnya dari biji itilnya. Shantypun jadi belingsatan dan makin menceracau tidak karuan.
“ Aghhh.. sshh.. aghhh… aghhh… Kek… enak banget… terus jilatin Vagina Shanty Kek.. aghhh… aghhh.. ssshhh…” desah kenikmatan keluar dari mulutnya lagi.
Kira-kira hampir 30 menit biji itil Shanty jadi bulan-bulanan lidahku dan limbunglah badan Shanty disertai cairan putih kental dan bersih seperti lendir, mengucur deras dari dalam lubang kemaluannya yang langsung membasahi lubang kemaluannya dan lidahku. Tapi karena lendir itu lebih manis lagi rasanya dari biji itilnya langsung kutelan habis tanpa tersisa dan membasahi mukaku.
“ Aghhhhhhhhhhhhhh…. sshhh… ahhhhhhhhhh… Kek… enak baangeeet kek…. Ahhhhhhh…” desah kenikmatan tercuat lagi dari mulut Shanty cucuku.
Kemudian terkaparlah tubuhnya setelah menungging selama 30 menit meniban tubuhku. Setelah tubuhku tertiban kuangkat Shanty dan kududukkan di Sofa, sedangkan badannya doyong ke kiri, aku melepaskan semua bajuku hingga telanjang dimana kontol kemaluanku telah tegang dan makin keras dheri tadi. Kemususan kedua kaki dewi aku lebarkan sehingga lubang kemaluan itukembali terkuak lebar dengan sedikit membungkuk kutempelkan kontol kemaluanku persis di saring kemaluannya. Karena lubang kemaluannya masih sempit, kumasukkan tiga buah jheri ke lubang kemaluannya, agar lubang kemaluan itu jadi lebar. Ketika jheri itu kuputar-putar, Shanty yang memejamkan mata cuma bisa membatalkan rasa sakit, sesekali ia meringis. Setelah 5 menit lubang kemaluannya kuobok-obok dan terlihat agak lebar, kutempelkan kontol kemaluanku tepat di lubang kemaluannya, lalu kuberikan hentakan. Tapi karena masih agak sempit maka cuma kepala kemaluanku saja yang bisa masuk. Shanty pun menjerit.
“ Auuuuuwwww… Kek… sakit banget kek …..auuuuuuuuuu….” jerit kesakitan Shanty kepadaku.
“ Tahan dulu Nak yahh, nanti lama-lama juga enak Nak, tahan dulu ya sakitnya!!! ” kataku untuk menenangkan Shanty.
Kuhentak lagi kontol kemaluanku itu agar masuk ke lubang kemaluan dewi, dan baru yang ke-15 kalinya kontolan kemaluanku bisa masuk walau cuma setengah ke lubang kemaluan “ Tahan dulu Nak yahh, nanti lama-lama juga enak Nak, tahan dulu ya sakitnya!!!” kataku untuk menenangkan Shanty. 15 kali “ Tahan dulu Nak yahh, nanti lama-lama juga enak Nak, tahan dulu ya sakitnya!!!” kataku untuk menenangkan Shanty menjerit kesakitan.
“ Auuu… kek…. Ampun… Kek… sakit.. banget… ampun kek…” Shanty menjerit kesakitan karena telah setengah kontol kemaluanku masuk, dan mulai aku gerakan keluar-masuk dengan perlahan, rasa sakit yang dirasakan Shantypun berubah menjadi kepuasan.
“ Kek.. aghhhh… enak Kek… terus Kek…. Kontol Kakek rasanya sampai perut Shanty Kek, sakit tapi enak kekkkk!” ujar nikmat dewi mulai keluar.
“ Tuh kan… benar kata Kakek, nggak sakit lagikan sekarang, udah mulai enakkan ?” kataku padanya.
Tanpa menjawab Shantypun cuma mengangguk, kaus yang digunakannya kulepaskan berikut BH merah mudanya, terlihatlah dengan jelas toket Shanty yang baru tumbuh tapi telah agak membesar dimana diselimuti kulit putih yang mulus dan di tengahnya dihiasi puting coklat yang juga baru tumbuh membikinku membatalkan liur. Lalu dengan ganasnya mulutku langsung mencaplok toket itu dan kukulum serta kugigit yang membikin Shanty makin belingsatan.
Setelah satu jam, lubang kemaluan dewi kuhujam dengan kontol kemaluanku secara ganas, terbongkarlah pertahanan dewi yang sangat banyak mengeluarkan cairan lendir dheri dalam lubang kemaluannya membasahi kontolanku yang masih terbenam di dalam lubang kemaluannya disertai darah segar yang otomatis keperawanan cucuku Shanty telah kurusak sendiri. Kemudian badan Shanty ambruk di atas Sofa.
“ Aghhh… aghhh.. aghhh… sshh… ssshh… aghhh… Shanty keluar nih Kek.. Aghhhhh….” Ucap santy yang nampak puas dengan orgasmenya.
Lima belas menit kemudianan akupun sampai pada puncak kepuasan, dimana tepat sebelum keluar aku sempat menherik kontol kemaluanku dari lubang kemaluan Shanty dan muncratkan cairan kental hangat di atas perut Shanty dan akupun langsung ambruk meniban tubuh Shanty.
“ Vagina kamu memang luar biasa, kontol Kakek rasanya sampai terpelintir di dalam memekmu nak, memang hebat Vagina kamu nak ” kataku padanya kemudian akupun terkulai lemas dan tertidur bersama cucuku Shanty
dan masih padengan posisi telanjang bulat. Setengah jam kemudian, dengan terkaget aku terbangun oleh elusan tangan lembut yang memegangi kontolku.
“ Kakek habis ngapain Kakak Shanty, kok Kakak dan Kakek telanjang?? Fila juga mau dong telanjang kayak Kakek dan Kakak dong kek …” ucap Fila kepadaku.
“ Hahhhhhhhhh…. Jangan Nak, Fila jangan telanjang!” Larangku pada Fila.
Karena perkataanku kalah cepat dengan tindakannya cucuku Fila yang langsung melepaskan semua bajunya hingga Filapun telanjang bulat. Aku terkejut melihat rina telanjang dimana tubuh anak umur 11 tahun ini terlihat sempurna, lubang kemaluan Fila yang masih gundul belum tumbuh bulu-bulu mulus tetapi toketnya telah mulai berkembang malah lebih semok dari toket Shanty kakaknya. Kulit tubuh rina pun lebih putih dan mengkilat dibanding kulit tubuh dewi, melihat kemolekan tubuh Fila , birahi sekskupun kembali meningkat.
“ Kek… Fila kan tadi ngintip kakek sama kakak. Kakek memasukan itu kakek kelubang pipis kakak tadikan??? Fila juga mau dong kek !!! kata mama dan papa, kalau Kakak dapat sesuatu Fila juga harus dapat.” Pinta Fila cucuku kedua ini dengan polosnya kepadaku
“ hahahaha… kamu lucuh deh Nak, mama dan papa bilang begitu yach, kamu beneran mau lubang pipis kamu dimasukin sama punya Kakek.” Tanyaku dengan tertawa pada Fila.
“ Iya mau kek… mau mau mau….”
Tanpa banyak basa-basi kusuruh Fila terlentang di atas karpet. Dengan agak riang Fila langsung terlentang, aku duduk di sampingnya kedua kakinya aku lebarkan sehingga lubang kemaluannya yang gundul terlihat jelas. Kusuruh rina menutup mata.
“ Fila sekarang tutup matanya yach, jangan dibuka kalau Kakek belum suruh, nanti kalau sakit Fila Cuma boleh bilang sakit .” kataku padanya.
Filapun menuruti permintaanku. Lubang kemaluannya kuusap dengan jari tengahku dengan lembut dan sesekali jariku kumasukkan ke lubang kemaluannya. Tangan kiriku dengan buasnya telah meremas toketnya dan memelintir puting yang berwarna kemerahan. Fila mulai menggelinjang. Dia tetap memejamkan matanya, sgilag mulutnya mulai nyerocos.
“ Aghhhh… agh… agh.. sshh.. ssh…agh…” desah Fila.
Kedua kakinya disepakkan ketika jheri tengahku menyentuh itilnya. Lidahku mulai menjilati lubang kemaluannya karena masih gundul, dengan leluasa lidahku mengusapsaring kemaluannya sampai lidahku menyentuh itilnya. Dikarenakan usianya lebih muda dari kakaknya maka lubang kemaluan dan itil rina rasanya belum terlalu manis dan 15 menit kemususan keluarlah cairan kental putih yang rasanya masih hambar menetes dengan derasnya dheri dalam lubang kemaluannya membasahi lidahku yang sebagian tidak kutelan karena rasanya yang masih hambar sehingga membasahi paha putihnya.
“ Agh… agh… eeeeh..eghhhh … Fila.. basah nih Kek…” ujarnya dengan polos kepadaku.
Kuambil bantal Sofa dan kuganjal di bawah pantat Fila sehingga lubang kemaluan itu agak tteriakkat, lalu kutindih rinadan kutempelkan kontol kemaluanku pada lubang kemaluannya yang masih berlendir. Kuhentak kontol kemaluanku ke dalam lubang kemaluan Fila yang masih lebih rapat dari lubang kemaluan Shanty. Kuhentak berkali-kali kemaluanku sampai 25 kali baru bisa masuk kepala kemaluanku ke lubang kemaluan Fila.
“Aw.. aw.. sakit.. Kek… sakit.. sekali..” erang kesakitan Fila.
“ Katanya kamu mau lubang pipismu mau dimasukin sama punya Kakek seperti Kakak dewi Nak” ujarky pada Fila cucuku.
“ Iya Kek… Fila mau, Fila tahan aja deh sakitnya.” Jawabnya dengan polos dan sedikit kesakitan.
Kepala kemaluanku yang telah masuk ke lubang kemaluan Fila kehentak sekali lagi, kali ini masuk hampir 3/4-nya kontol kemaluanku ke lubang kemaluan Fila, ini karena lubang kemaluan Fila masih licin sisa lendir yang tadi dikeluarkannya.
“ uhhhhh… aaaaah… eghhhhh…shhhhh… iya Kek sekarang Fila nggak sakit lagi, malah enak.. rasanya di lubang pipis Fila ada yang dorong-dorong… eghh.. egh…” ucap Fila ketika aku hentakan kemaluanku di lubang kemaluannya.
Setelah 25 menit lubang kemaluannya kuhujam dengan hentakan kontol kemaluanku, meledaklah cairan kental dan tetesan darah dari lubang kemaluan Fila keluar dengan derasnya yang membasahi kemaluanku.
“ Aghhh.. aghhhh.. ssh… Kek… Fila nggak kuat Kek… Fila mau pingsan nih… nggak kuattttttt…”
Dengan tiba-tiba Filapun langsung terlihat seperti pingsan. Ternyata dia hanya lemas setelahmendapatkan orgasmenya, terkulainya Fila tidak membikinku mengendorkan hentakan kemaluanku di lubang kemaluannya yang telah licin, malah membikinku makin keras menghentaknya, yang membikinku sampai puncak yang kedua kalinya setelah yang pertama kali di lubang kemaluannya Shanty, tapi kali ini aku tidak sempat menherik kontol kemaluanku dhai dalam lubang kemaluan Fila sehingga cairan kental hangat itu kubuang di dalam perut rina dan setelah itu baru kulepaskan kemaluanku dari lubang kemaluan Fila yang masih mengeluarkan lendir.
“Ahhh.. ahhh… ser… ser… ser… jrot… jrot… jrot.. agh… agh… ssh… aghhhhh…”
Tubuhku pun langsung ambruk di tengah Fila yang pingsan di atas karpet dan Shanty yang tertidur di sofa. Satu jam kemudian aku terbangun di detik kontol kemaluanku berasa dijilat dan ketika aku melirik ternyata Shanty dan Fila sedang sibuk bergantian mengulum kontol kemaluanku dan menjilati sisa cairan lendir tadi. Lalu kuusap kedua kepala cucuku itu dan aku menyuruh keduanya untuk mandi.
“ udah sana kalian bersih-bersih dan mandi Nak, setelah itu kita ke Mall baju dan kita makan Sea food di sana !!!” psuruhku kepada mereka.
“ Kek… makasih ya, karena kakek udah bikin Shanty puas, lain kali lagi yah Kek!” ucap Shanty nampak ketagihan denganku.
“ Asyik….. beli baju…. tapi lain kali lagi yah Kek, perut Fila jadi hangat deh Kek”
“ Iya deh, lain kali pasti kakek beituin lagi deh, yok udah, ayok sekarang Kakek mandiin kalian.”
Setelah itu kami mandi bertiga, sejak detik itu kedua cucuku selalu tiap malam minta coba lagi keganasan kontol kemaluanku. Aku pun tersenyum bangga bahwa aku memang penakluk perempuan, walau perempuan yang aku taklukan ialah kedua cucuku yang sekarang tinggal bersamaku. Demikian Sex sedarah yang aku lakukan kepasda kedua cucuku.
No comments