Breaking News

Begini Pencarian Mahasiswi RI Hingga Ditemukan Tenggelam di Jerman

Begini Pencarian Mahasiswi RI Hingga Ditemukan Tenggelam di Jerman

Begini Pencarian Mahasiswi RI Hingga Ditemukan Tenggelam di Jerman

DetikGadis - Shinta Putri Diana Pertiwi, mahasiswi asal Indonesia yang meninggal di Jerman, sempat dilaporkan hilang oleh teman-temannya. Begini proses pencariannya hingga kemudian ditemukan tenggelam. 




Hilangnya Shinta dan proses pencarian di Danau Trebgast Badesse, Bayreuth, Bavaria, sempat diberitakan oleh sejumlah media lokal di Jerman. Shinta dilaporkan hilang pada Rabu (8/8) dan jenazahnya ditemukan pada Kamis (9/8). 

Media lokal Suddeutsche Zeitung mengabarkan bahwa Shinta datang ke danau tersebut bersama dua orang temannya. Sekitar pukul 13.30 waktu setempat, Shinta berenang di danau dan setelah itu tidak diketahui jejaknya. 

Aparat dari kota Kulmbach melakukan pencarian besar-besaran yang melibatkan 100 petugas. Pencarian melibatkan tim SAR, kepolisian, hingga pemadam kebakaran. 

Misi pencarian dilakukan hingga Rabu malam lalu dilanjutkan pada Kamis pagi. Penyelam, kapal, hingga helikopter dikerahkan.

Media lokal lainnya yaitu TVO mengabarkan penyelam menemukan jenazah perempuan di danau setelah 24 jam pencarian. Pada Jumat (10/8) pagi, polisi mengonfirmasi bahwa jenazah tersebut adalah Shinta, mahasiswi asal Bayreuth yang hilang pada Rabu (8/8).




Sesuai ketentuan di Jerman, untuk jenazah yang meninggal selain di rumah sakit atau di rumah, maka perlu dilakukan proses autopsi terlebih dahulu sebelum jenazah dikuburkan. Pihak rumah duka menjanjikan memberi hasil autopsi kepada KJRI Frankfurt hari ini.

"Sampai saat ini belum ada hasil autopsi jadi belum bisa menyimpulkan apa-apa," kata Konsul pada Konsulat Jenderal RI Frankfurt, Joneri Alimin kepada detikcom, Selasa (14/8/2018). 

Kemlu juga memastikan siap membiayai kepulangan jenazah ke Indonesia. "Kami pastikan kami akan bantu keluarga sesuai kebutuhannya. Kalau keluarga mampu biayai pemulangan, kami akan bantu seluruh aspek administratifnya, termasuk penanganan di bandara. Tapi kalau keluarga tidak mampu biayai pemulangan jenazah, tentu kami akan bantu membiayai pemulangannya," kata Dirjen Perlindungan WNI Kemlu Lalu Muhammad Iqbal kepada wartawan.


No comments