Breaking News

Cerita Polisi Hutan Blora yang Dikeroyok dan Mobilnya Dibakar

Cerita Polisi Hutan Blora yang Dikeroyok dan Mobilnya Dibakar

Cerita Polisi Hutan Blora yang Dikeroyok dan Mobilnya Dibakar

DetikGadis - Selain mobil patroli milik Polisi Hutan (polhut) di Blora dibakar oleh sekelompok orang tidak dikenal. Para petugas polhut juga mengalami kekerasan. mereka dikeroyok sehingga ada 4 orang yang terluka.




Para petugas polisi hutan itu dipukul menggunakan kayu dan dilempari batu. Peristiwa itu terjadi di hutan wilayah BKPH Kalisari masuk Desa Sidomulyo Kecamatan Banjarejo, masuk KPH Blora, pada Rabu (15/8/18) malam. 

Bambang Supriyono, komandan regu (danru) Polhutmob KPH Blora bercerita, awalnya ia mendapatkan panggilan untuk membantu personel asisten perhutani (asper) yang mengetahui adanya penebangan pohon liar. 

Namun, saat hendak keluar hutan melalui Dukuh Kedungkenongo Desa Sidomulyo, mobil yang ditumpangi petugas dihadang dengan kobaran api. Saat itu pula, mobil juga dilempari batu oleh sekelompok orang tersebut. 

"Itu langsung dihadang pakai korbaran api jdi alan yang mau saya lalui. Kalau api yang didepan satu, cuma jalan alternatif lain juga ada apinya. Sebelum sampai ke kobaran api itu sudah dilempari batu. Tujuannya ke mobil semua," papar Bambang. 




Bambang yang merasa sebagai komandan regu, bermaksud keluar mobil dan menghampiri kerumunan massa. Saat itu ia berkeinginan untuk bernegosiasi, namun gagal. Sedangkan anggota lainnya menyelamatkan diri dari lemparan batu dibalik mobil. 

"Waktu dilempari ya berusaha menyelematkan diri di sampimg mobil. Saya sendiri turun berusaha mendekati berharap ada negosiasi, tapi tidak berhasil. Yang saya tahu ada 20 sampai 30 orang," katanya. 

Ia yang berharao bisa bernegosiasi justru dipukuli oleh massa. Saat itu, yang ia dengar hanyalah teriakan dari massa, meminta agar dirinya kembali. 

Terlihat beberapa massa mengenakan penutup wajah ataupun cadar. Namun ada pula yang terbuka, namun Bambang mengaku tak mengenalinya. 

Sempat negosiasi, tapi tidak digubris, sudah brutal mereka. Alasannya memang tidak boleh ada petugas yang masuk lewat situ, sambil diancam pake senjata pentungan, senjata tajam, dilempari batu," lanjutnya. 

Kondisi yang makin tidak kondusif, membuat petugas kembali memasuki hutan dengan berjalan kaki dengan sejumlah luka yang didapat akibat pelemparan batu dan pengeroyokan masaa. Sedangkan mobil patroli ditinggal di lokasi kejadian. 

"Saya tidak berusaha menahan, saya biasa saja. Iya saya pasrah. Gak ada perlawanan. Karena kalah jumlah. Setelah bisa Menyelamatkan diri kan kita cari bantuan," pungkasnya. 


No comments