Cerita Sex Terbaru Kakak Yang Menjadi Pemuas Nafsu Ku
Cerita Sex Terbaru Kakak Yang Menjadi Pemuas Nafsu Ku – Hey para pembaca sebut saja namaku Rendy, usiaku 22 tahun dan statusku kinin sebagai mahasiswa, aku adalah anak kedua dari di keluargaku. Anak pertama dari keluargaku adalah kakak wanitaku yang bernama Anis. Kak Anis ini berusia 2 tahun diatasku, dia baru saja menyandang gelar sarjana hukumnyadibulan ini. Kak Anis ini mempunyai postur tubuh bohay sekali, selain bohay kulitnya juga putih mulus, payudara montok dan pantat yan semok.
Kak Anis mempunyai tinggi berat bdan 59 kg dan tinggi badan 169 cm, tentu para pembaca bisa membaangkanya dengan gambaran kakak kandungku yang bohay dan tinggi itu. Banyak teman-teman coewok kakaku yang yang suka pada kakaku, dan juur saja aku sendiri saja suka sama kakak kandungku, entah ini salah atau benar, hhe. Entah aku ini bisa dibilang hypersex atau tidak, karena aku mempunyai kebiasaan onani hampir setiap hari.
Bahkan aku Onani bisa 3 kali sehari dengan menghayalkan Kak Anis. Pada keseharianku aku sering sekali secara diam-diam aku pergi kekamar Kak Anis untuk mengintipnya ketika dia tidur. Sampai pada suatu siang, aku melihat Kak Anis sedang berbaring di kursi pada ruang tamu dengan memakai rok mini dan baju ketat kesukaanya. Saat itu secara diam-diam aku perhatikan dia, ternyata siang itu dia sedang tidur.
Karena dia tertidur aku-pun bisa melihat tubuhnya yang sintal itu dengan puasnya, dan saat itu mataku tertuju pada pahanya yang putih mulus. Melihat pahanya itu secara spontan birahikupun mengebu-gebu. Entah apa yang aku pikirkan saat iru, keudian aku-pun mendekatinya, lalau jongkok dibawahnya dan meraba paha mulusnya yang putih itu. Dengan berhati-hati aku mengangkat roknya keatas dan terihatlah celana dalamnya yang menutupi area kewanitaanya.
Melihat itu, nafsuku semakin menjadi-jadi saja. Ketika aku menyingkapkan rok mininya, Kak Anis masih saja tertitidur pulas, kini aku-pun memberanikan diri untuk menurunkan celana dalam-nya dengan extra hati-hati sampai atas lututnya. Setelah kupastikan aman, kemudian aku-pun mulai meraba kewanitaan-nya yang terlihat mengunduk dan mulai kuraba secara prlahan agar Kak Anis tidak terbangun.
Saat itu jantungku berdetak kencak, dan nafasku semakin cepat tidak beraturan karena menahan birahiku yang semakin menjadi-jadi saja. Sungguh kewanitaan Kak Anis sanagt indah dan menggemaskan. Kini mulailah aku menyelipkan jariku pada belahan kewanitaan Kak Anis yang sudah mulai basah itu. Aku tidak menyangka Kak Anis masih saja tertidur lelap dengan semua perlakuanku kepadanya, entah dia menikmatinya atau dia memang benar masih tertidur,hha.
Tapi bodo amatlah yang penting dia masih tertidur, haha… ini aku-pun semakin berani, mulailah aku memberanikan diri dengan menjilati kewanitaanya, dantidak kusangka sampai saat ini Kak Anis masih saja tetap tertidur pulas. Sungguh beruntung sekali aku, saat itu aku menjilati kewanitaan-nya sampai kewaitaanya becek dengan lendir kawinya. Hal itu membuatku semakin bernafsu saja.
Kini mulailah aku mengesek-gesekkan kejantananku diantara kedua paha mulusnya, Oughhh… sungguh nikmat sekali para pembaca. Bisa kalian bayangkan para pembaca bagaimana nikmatnya aku saat itu. Sungguh saat itu aku merasakan rasa nikmat yang luar biasa, terasa geli-geli nikmat gimana gitu, Oughhh… Mantap. Setelah ebebrapa menit aku menggesek-gesekan kejantanan-ku, kurasakan kejantananku berdeyut-denyut dan,
“ Aghhhhhhhh… Crutttttttttt… Crutttt… Crutttt… ”,
Keluarlah lahar panasku dari kejantanku, di paha Kak anis, sungguh nikmat sekali guest. Setelah sejenak aku menikmati sisa-sisa kenikmatanku, kemudian aku-pun bergegas membersihkan paha Kak Anis dan segera kupakaikan kembali celana dalam Kak Anis dengan perlahan agar dia tetap terjaga dalam tidurnya. Setelah itu aku-pun kembali kekamar, di dalam kamar aku terus membayangkan hal itu, jujur saja hal ini adalah pengalaman pertamaku dengan seorang wanita.
Singkat cerita pada dini hari pukul 2 pagi, aku secara diam-diam masuk kekamar Kak Anis dan bermaksud ingin mengulang hal yang seperti siang tadi. Saat itu aku melihat Kak Anis tertidur menggunakan piama terusan yang sexy. Mulaialah aku mendekati dan aku buka pelan-pelan piama Kak Anis. So wow man, ternyata Kak Anis saat itu tidak memakai celana dalam dan Bh. Saat itu terlihatlah payudara yang kira-kira ukuran bh-nya 34B, sungguh menakjubkan.
Mulailah kini aku meremas dan menjilati putting-nya yang berwarna kemerah mudaan itu.
Keriak aku menjilatinya, aku sempat medengar Kak Anis mendesah dengan matanya yang masih terpejam, setelah itu aku-pun melanjutkan aktifitasku kearah kewanitaan-nya. Kini mulailah aku menjilati clitoris-nya sampai puas. Setelah beberapa menit kurasakan kewanitaaan Kak Anis berkedut-kedut, dan,
“ Syurrrrrrrrr… Syur ”,
Dijepilatlah kepalaku dengan kedua pahanya dan kurasakan lidahku dialiri cairan hangat, yang ternyata itu adalah lendir kawin Kak Anis. Sejenaka aku hentikan jilatanku, sambil kuperhatikan paha Kak Anis yang merapat seperti sedang menahan pipis. Kuperhatikan matanya yang terpejam tetapi nafasnya cepat. Kini aku-pun membuka lebar paha-nya dan kugesekkan kejantananku dibibir kewanitaan-nya.
Beberapa menit kulakuakan itu pada akhirnya, aku menyemburkan kembali lahar panasku diatas perutnya, oughh… sungguh nikmat. Sebenarnya aku pengen merasakan gesekan dan cengkeraman otot kewanitaan-nya,tetapi aku takut dia bangun.Lagi pula dia kakak kandungku sendiri. Kubersihkan bekas air mani-ku dan kupakaikan kembali piama-nya,lalu aku pergi tidur.
Keesokan harinya, aku tidak mencobanya lagi karena aku takut jika Kak Anis mengetahu kelakuanku padanya, So, aku cuma onani sambil berfantasi saja. Sampai suatu malam,hujan turun sangat lebat sekali. Aku tidak ada kegiatan, jadi aku berencana nonton bf dikamarku.Lagi asik-asiknya nonton, tiba-tiba pintu kamarku diketuk.Aku langsung mematikan tv dan membuka pintu.Tapi tidak ada orang, melainkan secarik kertas.Kuambil dan kututup pintu kamarku.
Disitu tertulis ( aku tahu apa yang kamu lakukan padaku saat itu, kalau berni coba lagi) . Aku terkejut membacanya, mungkinkah Kak Anis tahu ? pikirku. Tapi kenapa dia menyuruh untuk melakukan lagi, tapi yasudahlah yang penting Kak Anis nggak marah dan dia suka. Dengan semangat campur nafsu setelah aku menonton video porno, aku mencoba pergi kekamar Kak Anis lagi, saat itu aku melihat matanya terpejam dan tubuhnya tertutup selimut.
Kemudian aku mendekati dan kutarik selimutnya, wow… ternyata Kak Anis kini nggak pakai baju alias telanjang bulat. Ketika aku sedang memandangi putting-nya yang merah, tiba-iba dia bangun dan memelukku, saat itu aku terkejut sekali dan aku spontan langsung berdiri,
“ Kenapa, kamu menghindar ?? kamu takut ??? kemarin kok berani, ayo kemari nikmati tubuh Kakak lagi”, ujarnya.
Dengan rasa sedikit ragu aku-pun menjawab,
“ Yang bener nih Kak ”, jawaku agak ragu.
Walau saat itu akau agak ragu, tapi yasudahlah aku terlanjur ketahuan. Saat itu aku langsung membuka bajuku dan langsung menerkamnya dan melumat bibirnya dan kuremas-remas payudara-nya tak lupa aku hisap putting-nya,
“ Sssss… Oughhh… Enak Ren, terus… Ssssss… Aghhhhh… ”, desahnya.
Kira-kira setelah 5 menit, aku-pun mulai menjamah payudara-nya dan aku mulai menuju kewanitaan Kak Anis. Aku menelusuri tubuh Kak Anis, kulitnya yang putih mulus dan kencang aku belai mulai payusara nya, terus ke perut nya yang rata, pusar nya. Aku cium pusarnya dan terus ke bawah munuju selangkangan Kakak luilu. harum aku cium tubuh Kak Anis. Sementara tangan Kak Anis mulai membalai kejantanan-ku yang sudah tegang dari tadi.
“ Oughhh…. nikmatnya…” ucapku.
Desahku ketika jari tangan Kak Anis yang lentik dan lembut menggenggam kejantananku yang berdenyut. tanganku mulai meremas kewanitaan Kak Anis yang makin basah. dengan bulu kewanitaan yang tidak terlalu lebat tapi tercukur rapih, aku bisa melihat belahan kewanitaan Kak Anis yang indah. Aku remas lembut dan aku belai kewanitaan Kak Anis,
“ Oughhh… Ris… Ssss… Aghhh… ”, desah Kak Anis.
Aku dekatkan lagi muka ku dengan selangkangan Kak Anis untuk ketuga kalinya, namun kali ini aku tak takut dan waswas seperti sebelumnya. makin dekat kewanitaan Kak Anis dengan wajah ku hingga aroma kewanitaan Kak Anis yang menarangsang makin terasa. Aku kecup lembut kewanitaan Kak Anis, dan Kak Anis langsung mendesah dan mengerang kerika bibir ku bersentuhan dengan permukaan kewanitaan Kak Anis,
“ Aghhh…. Rendy… nikmat… Oughhh… ”, erang nikmat Kak Anis lagi.
Aku yang makin bennafsu langsung mencium dengan buas kewanitaan Kak Anis, Aku jilat dan hisap kewanitaan nya, aku jilati cairan yang membasahi permukaan kewanitaan Kak Anis, aku terus menjilat kewanitaan-nya,
“ Oughhhh…. Sssss… enak…. terus… Agh… Agh… ”, erangnya.
Saat itu aku menjilati terus sampai kurasakan kewanitaan-nya menyemburkan cairan hangat dan berdenyut,
“ Ssssss… Aghhhhhhhh… ”, terdengar erangan Kak Anis tanda dia orgasme.
Aku meremas-remas payudara-nya agar nafsunya bangkit lagi. Kujilati sambil tanganku menggosok kewanitaan-nya yang basah,
“ Ayo Ren, kontol kamu masukin… Aghhh… ”, ucapnya.
Saat itu seperti yang sering kulihat di film porno, kubuka lebar selangkangannya dan kutusukkan kejantananku keliang surganya.sulit sekali, pelan-pelan dan blessss amblas kejantananku terbenam dalam kewanitaan-nya,
“ Oughhhhhh… Aghhhhhhhh…”, erangku nimatku.
Saat itu sementara tubuh Kak Anis sedikit tersentak saat kejantanan-ku masukke dalam liang surgaanya itu,
“ Eughhhhhhh…….. ”, erang Kak Anis sambil menggigit bibirnya tanda Kak Anis menikmati tusukan pertama kejantananku ke dalam kewanitaan-nya.
Rasanya kejantananku seperti dijepit kuat sekali. mulailah aku memompa maju mundur Kak Anis yang sudah tidak perawan lagi, aku tidak tahu siapa yang sudah merenggut keperwanan-nya. Saat itu aku melihat Kak Anis mulai menikmatinya, kini sodokanku makin cepat,
“ Oughhh… Sssshhh…. Ayo Ren… lagi Ren… terus…. Aghhh…. ”, desah nimkatnya makin menjadi-jadi.
Dengan satu tangan menopang tubuh ku, sambil menggoyang pantaku naik turun, tanganku meremas payudara Kak Anis yang lembut kenyal namun kencang. tak hentinya Kak Anis mendesah dan mengerang saat sodokan demi sodokan kejantananku menembus kewanitaan Kak Anis. Suara kocokan kejantananku di kewanitaan Kak Anis menambah suara yang ada di ruangan itu.
Kak Anis memejam kan matanya, tanggannya ia naikan ke atas dan memegangin bantal dan meramasnya. tanda Kak Anis sangat menikmati pemainan ini dengan aku. dengan posisi itu aku dapat melihat tubuh Kak Anis yang indah ramping, seperti sebuah gitar dengan lekuk yang mulus. payudara-nya bergerak dan bergoyang seirama dengan sodokan kejantananku di laing ternikmat yang pernah aku rasakan.
Aku tak tahan hanya meremas payudara nya, sambil terus menggoyang pantat ku aku cium dan lumat lagi payudara Kak Anis dan aku gigit kceil putting nya,
“Aghhh… Ris…. Oughhh……. ”, desahnya agak keras.
Saat itu aku mencium bibirnya yang merah hingga,
“ Kak… Oughhh… aku mau keluar Kak… “ ujarku.
“ Jangan keluarin dulu Ren, tahan dulu yah kitakeluarin sama-sama, dan kamu keluari didalam aja Ren… Aghhhhh… ”, ujarnya lagi.
Saat itu aku berusah menahannya, dan kira selang 2 menit pada akhirnya,
“ Crutttttttttttt… Syurrr… Cruttt… Cruttt… Syurrr… Syurrr… ”,
Pada akhirnya kami-pun mendapatkan orgasme bersamaan, air maniku dan lendir kawin Kak anis berncampur menjadi satu pada liang senggama Kak Anis. Kurasakan kejantananku berdenyut-denyut dan nikmat yang luar biasa yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Aku merasakan kenikmatannya itu sampai pada ubun-ubunku. Saat itu aku menanamkan kejntananku dalam-dalam di kewanitaan Kak Anis, sedangkan kaki Kak Anis menghimpit kuat pinggangku.
Sementara kurasakan kejantananku terbasahi lendir kawin Kak Anis, saat itu aku melihat Kak Anis mengejang menahan kenikmatan orgasmenya. Kejantananku kubiarkan tertanam dalam sebari menikmati otot kewanitaan-nya yang berkontraksi meremas-remas kejantananku. Setelah selesai menikmati, kemudian aku mencabut kejantananku dan aku berbaring disamping Kak Anis sembari meremas-remas payudara-nya,
“ Makasih ya Kak udah puasin aku ”, ucapku.
“ Iya Ren, permainan sex kamu juga nikmat kok ”, ujarnya sambil tersenyum puas.
Setelah percakapan itu, aku-pun tidak amu membuang-buang waktu yang nikmat ini. Kini aku melumat lagi bibir Kak Anis, dan bibir kami-pun kembali berciuman dengan lembut layaknya seperti sepasang kekasih. Setelah kami berciuman, kali aku ini diminta kak anis untuk berbaring terlentang, sementara Kak Anis memulai lagi perainan sex kami dengan berawal dari sebuah ciuman pada bibirku. Aku senidri saat itu tidak diam saja, tangan-pun mulai meremas kedua payudara-nya.
Setelah klimaks pertamaku, kejantananku yang tadinya sudah agak mendor mulai kii-pun mengeras kembali.
Tangan Kak Anis kemudian mengocok kejantanan-ku,
“ Eughhh… Sssss… Aghhh… ”, desahku merasakan nikmatnya kocokan Kak Anis.
Melihat kejantananku yang ereksi lagi, Kak Anis nampaknya sudah tidak tahan lagi dan dia langsung saja memposisikan tubuhnya diatas tubuhku. Dia mengatur posisinya lalu samapai posisinya dia kira pas, lalu tanggannya membimbing kejantananku pada liang senggamanya. Aku rasakan kewanitaan Kak Anis masih basah, dan ketika tepat kepala kejantananku berada di bibir kewaniataan-nya Kak Anis mengangkat tubuhnya dan perlahan memasukan kejantananku.
Karena kewanitaanya sudah licin, jadi kejantananku masuk dengan lancar ke dalam kewanitaan Kak Anis dan,
“ Blessssssssssssss… ”,
Saat kejantananku sudah masuk, aku-pun terpejam dan mendesah di iringi jepitan kewanitaan yan licin dan hangat itu menelan kejantanan-ku. Kak Anis yang sudah naik nafsunya langsung bergerak naik turun hingga mengocok kejantananku. sebenarnya aku kurang merasa kenikmatan seprti tadi dengan posisi sekarang, namum melihat gerakan dan goyangan Kak Anis yang bersemangat, menunjukan Kak Anis sangat menikmati posisi kali ini,
“ Eummmm… Sssssss… Aghhhhhhhh…. ”, desah Kak Anis.
Saat itu aku biarkan Kak Anis yang menguasai permainan kali ini, dan memang Kak Anis sangat menyukai posisi di atas ini, terbukti dengan goyangan pinggul Kak Anis yang makin liar hingga aku yang tadi agak pasif kembali mulai bergerak. Aku remas kedua payudara Kak Anis yang bergerak naik turun, kenyal dan lembut. Aku belai pinggangnnya dan aku raba punggung mulus Kak Anis yang kemudian aku tarik hingga kami berciuman kembali.
Kak Anis membungkuk tapi pinggulnya terus pergreak liar, naik turun, berputar hingga kejantananku yag ada dalam kewanitaan-nya semakin terasa terjepit, namum sangat nikmat, aku mulai dengan pelan mengocok naik turun namun aku yag pertama kali merasakan gaya tersebut agak kaku yang membuat Kak Anis tersenyum di antara erangan dan desahan nya. Aku cium payudara-nya, aku remas, aku hisap putting-nya dengan gemas.
Saat itu Kak Anis-pun merasa akan orgasme dengan goyangan pinggul yang makin cepat dang gerakan naik turun pantatnya yang bahenol juga erangan, dan desahannya. aku yang makin nafsu juga semakin aktif bergerak, tidak hanya ppinggul, namun tangan ku meremas payudara Kak Anis,
“ Oughhh… Sssss… Aghhh… Eumm… Ren… Kakak mau keluar… Aghhhhh… ”, desahnya.
Pada akhirnya tubuh Kak Anis-pun mengejang dan aku rasakan cairan hangat lagi di kejantananku yang masih ada di dalam kewanitaan Kak Anis,
“ Aghhh… Syurrrrrrrrrrr…. ”, desahnya panjangnya di iringi klimaksnya.
Setelah itu kemudian tubuh Kak Anis terkulai lemas dan memposisikan tubuhnya rebahan di atas tubuhku hingga payudara Kak Anis menempel di dadaku. Aku biarkan beberapa saat dan aku juga menikmati remasan dari otot kewanitaan Kak Anis yang berkontraksi meremas dan menjepit batang kejantananku. Aku yang tidak mau kehilangan momen itu langsung membalikan dan memutar tubuh kali hingga kembali Kak Anis di bawah.
Setelah aku berada diatas Kak Anis masih dengan kejantananku di kewaintaan Kak Anis, tanpa buang waktu aku-pun mengenjot kembali kejantananku maju mundur dengan sekuat tenaga. Selang 10 menit kurasakan kejantananku nampaknya akan menyemburkan lahar panasnya lagi dan,
“ Oughhh… Kak, aku mau keluar Kak ”, ucapku.
Dan kemudian,
“ Cruttttt… Cruttt… Cruttt… ”,
tersembulah air mani-ku aku di dalam rahim Kak Anis dan aku-pun terkulai lemas di atas tubuh kakakku yang indah dan sintal itu. Setalah selesai aku rasakan kenikmatan itu, aku berbaring lagi di sebalahnya sembari mencium bibir Kak Anis dengan ciuman kecil,
“ Kamu hebat ngesex-nya ya Ren, makasih ya adiku sayang… ”, ucap Kak Anis sambil tersenyum.
“ Hehehe… Iya kak, Rendi juga makasih ya kak… Emuuuach… ”, ucapku sambil mencium bibir Kak Anis.
Saat itu kamipun kehabisan tenaga, pada malam itu kamipun pada akhirnya tidur saranjang karena kelelahan dan masih telanjang sambil berpelukan. Semenjak skandal kami itu, dirumah kami sering melakukan hubungan sex kapan saja ketika suasana aman. Sungguh hal yang menyenangkankan bisa bersetubuh dengan kakak kandung yang se bohay dan seliar itu. Hubungan kamipun terus berlanjut sampai saat ini, entah sampai kapan hubungan kami ini berakhir, hanya waktu yang bisa menjawabnya.
No comments